Tuesday, July 31, 2012

CI Buat Film Budidaya Kopi

BANDA ACEH - Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo (MPKG) bekerjasama dengan Conservation International (CI) sedang membuat film tentang budidaya kopi yang ramah lingkungan. Film berdurasi 30 menit mengambil lokasi syuting di kebun-kebun percontohan di Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Ketua MPKG, Drs Mustafa Ali, Rabu (30/5) mengatakan, film itu berisi materi perawatan kopi Arabika Gayo Organik sesuai standar Indikasi Geografis (IG). Film itu nantinya dibagikan kepada petani kopi di lima kecamatan di Aceh Tengah, yakni Ketol, Celala, Rusip Antara, Jagong Jeget, dan Pegasing. Lima kecamatan ini merupakan sentra penghasil kopi Arabika Gayo Organik.

Sejak 2011, kata Mustafa, pihaknya sudah memantau sistem budidaya tanaman kopi di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Sesuai aturan dan syarat IG, budidaya tanaman kopi di dataran tinggi Gayo tidak menggunakan bahan-bahan kimiawi yang dapat merusak lingkungan. Mulai dari pemilihan bibit, perawatan, pola tanam, pemupukan, pemangkasan, pembuatan pupuk organik, pemetikan hasil, hingga perawatan biji kopi paska panen.

Saat ini, katanya lagi, jumlah petani kopi Arabika Gayo di Aceh Tengah tercata 33.000 kepala keluarga (KK), dengan luas areal 48.000 hektare. Sedangkan di Bener Meriah 4.000 KK dengan luas areal 39.000 hektare.

Sebagian besar petani kopi masih menggunakan bahan-bahan kimia untuk merawat tanaman kopi. Sementara areal tanaman kopi yang masuk peta kawasan IG di Aceh Tengah dan Bener Meriah tidak dibolehkan menggunakan bahan-bahan kimia.

Dua tahun lalu, Kopi Arabika Gayo meraih Sertifikat IG dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) Kementerian Hukum dan HAM, 27 Mei 2010. “Dengan adanya film teknik budidaya kopi yang akrab lingkungan itu, akan menjaga pola budidaya kopi yang sesuai dengan syarat-syarat IG,” ujar Mustafa didampingi Direktur Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayan, Rizwan Husin.(min)  

Editor : bakri
sumber: aceh.tribunnews.com

No comments: