Friday, December 07, 2012

Mengenal Biji Kopi dengan Kualitas Spesial

Nurul Fajri | The Globe Journal

Banda Aceh – Kualitas kopi takkan sempurna bila dinilai dari penampilan dan aroma semata saat dihidangkan di atas meja. Mengenal biji kopi merupakan langkah awal mendapatkan seduhan kopi dengan kualitas istimewa.

Ketua Gayo Cupper Team, Mahdi kepada The Globe Journal Jum’at (2/11/2012) berbagi cerita mengenai upaya mendeteksi biji kopi berkualitas. Pada dasarnya sebagaimana standar penilaian kualitas biji kopi, perbandingan keistimewaannya dikategorikan dalam enam kelas. Ke-enam kelas tersebut yakni Super Premium Speciality, Premium Speciality, Speciality, Premium, Usual Good Quality, dan Averange Quality.

Aceh sebagai penghasil biji kopi Arabica dan Robusta di Dataran Tinggi Gayo berada dalam kelas Speciality. Penentuan kelas kopi Aceh ini dilakukan secara resmi oleh lembaga terkait. Secara umum, Mahdi menyebutkan beberapa poin penilaian itu semisal penilaian citarasa kopi (cupping) yang mencapai angka minimal 80.

“Ada standar untuk menentukan kopi jenis speciality. Skor cuppingnya minimal 80, keseragaman biji kopi sebesar 95%, kadar air dalam biji maksimal 12,5%,” jelas Mahdi.

Tidak hanya itu saja. Bagus dan tidaknya biji kopi juga ditentukan oleh warna biji tersebut. Bilamana saat proses penggongsengan (roasting) biji kopi tidak berwarna hitam atau tetap berwarna coklat (quaker), maka kualitas kopi itu dikategorikan tidak bagus.

Di lain hal, proses pengolahan pascapanen memberikan pengaruh yang besar akan peningkatan kualitas biji kopi. Biji kopi matang yang dipanen mesti dibersihkan dan dikeringkan dengan baik. Nah, jangan sampai tidak! [005]

2 comments:

Unknown said...

komentar

Unknown said...

komentar